Tips Memilih Reksadana Syariah sebagai Partner Investasi Masa Depan Anda
Berencana investasi di reksa dana syariah? Instrumen investasi syariah yang satu ini jadi pilihan pemula yang tak ingin terkena riba atau suku bunga besar. Anda juga tak perlu meragukan potensi reksa dana syariah. Perkembangannya di Indonesia sangat signifikan, terbukti dari total dana pengelolaannya yang melonjak jadi Rp74,37 triliun (2020) dari Rp53,74 triliun (2019) (data dari Otoritas Jasa Keuangan).
Pertumbuhan tersebut dibarengi munculnya produk reksa dana syariah. Tercatat sampai sekarang sudah tersedia lebih dari 140 produk dengan dominasi reksa dana saham syariah yang diawasi oleh dua lembaga sekaligus, yaitu OJK untuk menjamin keamanan investasi dari fraud dan DPS untuk menjamin kehalalan investasi. Selain itu, investasi reksa dana syariah juga cenderung memiliki potensi market cap yang bagus untuk investasi jangka panjang maupun pendek. Jadi, tak ada alasan bagi Anda untuk menunda berinvestasi di reksa dana berbasis syariah.
Ingin memulai investasi bebas riba? Investasi syariah solusinya! Yuk, lihat videonya di sini
Cara Kerja Investasi di Reksa Dana Syariah
Sebelum menentukan produk reksa dana syariah, Anda perlu mempelajari cara kerjanya. Berbeda dari reksa dana biasa, reksa dana yang menggunakan syariat Islam sebagai basisnya mengumpulkan uang atau dana dari nasabah. Kemudian, dana akan dikelola Manajer Investasi (MI) untuk kemudian dikembalikan sebagai investasi. Adapun bentuk instrumennya berupa surat berharga, seperti saham atau obligasi yang sudah disesuaikan dengan syariah.
Manajer Investasi dalam reksa dana syariah pun tak punya kewajiban menanggung kerugian meski ikut mengelola dana. Akibatnya, saat investasi gagal, investor yang akan merugi. Hal ini menjadi salah satu hal yang sebaiknya diantisipasi pemula sebelum mereka memilih reksa dana syariah untuk berinvestasi.
Terkait jenis produk, ada empat jenis instrumen yang dapat nasabah pakai dalam reksa dana syariah, antara lain reksa dana syariah pasar uang, saham, pendapatan, dan campuran. Sejumlah lembaga keuangan juga menyediakan aplikasi reksa dana syariah untuk memudahkan transaksi.
Kiat Memilih Reksa Dana Syariah Terpercaya
Dibandingkan reksa dana biasa, reksa dana syariah untuk pemula mempunyai pilihan yang lebih sedikit. Namun, hal ini dapat menjebak kalau Anda kurang hati-hati memilih instrumen investasi untuk menekan risiko kerugian. Untuk itu, ikuti kiat memilih reksa dana syariah dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Baca Juga: 5 Jenis Investasi Syariah Bebas Riba yang Bisa Anda Lirik
Jangka Waktu Investasi
Berdasarkan jangka waktu, berinvestasi dengan reksa dana syariah terbaik dibagi menjadi tiga, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang.
Investasi jangka pendek dengan reksa dana syariah dapat dilakukan dengan pasar uang. Dikutip dari website Sikapi Uangmu dari OJK, kegiatan investasi di pasar uang dengan sistem syariah berjalan dalam kurun waktu satu tahun sehingga cocok untuk Anda yang ingin memperoleh profit dalam kurun waktu tersebut. Akan tetapi, reksa dana syariah pasar uang harus memenuhi sejumlah syarat, salah satunya mengikuti Fatwa MUI dengan nomor 20/DSN-MUI/IV/2001.
Kemudian, untuk investasi jangka menengah, ada dua instrumen yang tersedia, yaitu reksa dana syariah pendapatan tetap dan yang terproteksi. Pada jenis pendapatan tetap, investasi dilakukan dengan mengalokasikan dana pada efek sukuk (obligasi syariah) sebuah perusahaan swasta atau pemerintah untuk menerima imbal hasil tertentu selama periode investasi. Adapun jangka waktunya adalah mencapai lima tahun.
Sementara produk reksa dana syariah yang terproteksi mampu menjaga 100% pokok dana investasi saat jatuh tempo. Jenis instrumen investasi ini mempunyai komposisi minimal 70% (surat berharga pendapatan tetap syariah yang diperdagangkan di dalam maupun luar negeri) dan maksimal 30% (untuk surat berharga diperjualbelikan di bursa efek luar negeri).
Lantas untuk investasi jangka panjang, reksa dana saham syariah dan syariah campuran menjadi instrumen yang bisa Anda andalkan. Pada reksa dana syariah, Anda dapat mengalokasikan dana pada efek saham. Penentuannya didasarkan pada Daftar Efek Syariah yang diterbitkan OJK. Jenis instrumen ini pun mempunyai tingkat pengembalian bervariasi hingga 20% dalam setahun berdasarkan data historis.
Bagaimana dengan reksa dana syariah campuran? Sesuai namanya, instrumen ini menggabungkan produk reksa dana syariah, seperti saham, pasar uang, dan sukuk. Adapun yang menetapkannya adalah Manajer Investasi. Anda yang punya profil risiko lebih rendah dapat memilih jenis reksa dana ini untuk memperoleh investasi yang sesuai karakter Anda.
Mengenali Produk dan Tujuan Investasi
Selain menentukan jangka waktu investasi, Anda wajib mempelajari produk dan tujuan berinvestasi reksa dana syariah. Kemampuan keuangan dan target investasi adalah dua hal yang membantu investor menentukan produk yang sesuai dengan mereka dan tentunya mengikuti koridor syariat Islam.
Supaya tak hilang arah, investor pemula disarankan mengenali kebutuhan keuangan yang ingin mereka capai melalui reksa dana syariah. Apakah untuk melindungi finansial dari kenaikan inflasi, mempertahankan nilai aset, atau mengembangkan nilai investasi untuk mengakumulasi kekayaan Anda.
Anda sedang cari investasi yang berkah dan tanpa riba? Investasi syariah solusinya. Cek di sini!
Memeriksa Portofolio dan Manajer Investasi
Cara memastikan profil Manajer Investasi yang sudah berpengalaman dapat dilakukan dengan mengecek profil mereka di website OJK. Bukan cuma itu, mereka juga wajib mempunyai keahlian syariah yang diakui Dewan Pengawas Syariah.
Sementara untuk mengecek portofolio investasi pada reksa dana syariah, periksa fund fact sheet instrumen tersebut. Tujuannya adalah mengetahui penempatan dana investasi. Pasalnya sebagai investor, Anda berhak mengetahui lokasi dana dan prospeknya di masa depan.
Pengecekan berkala melalui website dan aplikasi reksa dana syariah pun diharapkan membantu pemula memantau pergerakan instrumen investasi.
Itulah tips memilih reksa dana syariah. Semoga informasinya bermanfaat!