Investasi reksa dana dari hari ke hari semakin banyak diminati oleh para calon investor. Reksa dana merupakan jenis investasi yang memiliki potensi keuntungan tinggi bila dikelola dengan baik. Pengelola investasi reksa dana ini nantinya akan dilakukan oleh Manajer Investasi.
Meski investasi reksa dana tergolong menguntungkan, Anda tetap harus mengetahui beberapa hal penting sebelum memutuskan untuk membeli reksa dana. Termasuk juga kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan dalam investasi reksa dana oleh pemula. Apa sajakah itu? Berikut beberapa kesalahan yang perlu Anda awasi guna menghindari kerugian.
Tidak memiliki tujuan yang jelas
Sebelum berinvestasi reksa dana, tentu Anda perlu memikirkan tujuannya untuk apa Anda membeli reksa dana. Tanpanya, ibarat Anda ingin naik kendaraan umum tanpa tujuan yang jelas. Selain membuat kantong Anda semakin menipis, Anda tidak tahu hendak ke mana tempat yang akan dituju.
Begitu pula dengan berinvestasi reksa dana. Ada baiknya Anda menentukan tujuannya sebelum memulainya. Menentukan tujuan akan berguna sebagai gambaran ketika memilih jenis investasi reksa dana yang tepat. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam berinvestasi secara rutin nantinya.
Memilih reksa dana secara asal-asalan
Kesalahan dalam investasi reksa dana berikutnya adalah memilih jenis reksa dana secara asal-asalan. Selain itu, pemilihan jenis reksa dana ini akan lebih buruk bila Anda hanya mengikuti tren atau ikut-ikutan saja. Ini akan membuat Anda bermasalah jika tidak memiliki pengetahuan sebelumnya terkait jenis reksa dana.
Kebanyakan orang akan menilai keuntungan dari investasi reksa dana sebagai ukuran atau patokan ketika menentukan akan reksa dana mana yang akan dibeli. Rasanya hal tersebut kurang tepat dikarenakan dalam memilih investasi reksa dana juga perlu memperhitungkan segala risikonya. Termasuk kemampuan kita untuk membayar sejumlah nominal nilai investasi secara konsisten. Maka dari itu, sebaiknya Anda memilih reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Baca juga: Mengenal Investasi Syariah
Terburu-buru saat memilih Manajer Investasi
Investasi reksa dana memang membutuhkan Manajer Investasi untuk mengelola uang yang diinvestasikan. Ada kalanya seseorang ingin mendapatkan Manajer Investasi yang cepat. Namun, dalam kenyataannya hal itu cukup berisiko. Terutama bila Anda tidak memerhatikan profil dari Manajer Investasi tersebut.
Performa dari Manajer Investasi pun patut diperhatikan. Jika performanya buruk, maka risiko Manajer Investasi gagal mengeloladana milik nasabahnya akan semakin besar. Tentu Anda tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Satu lagi yang paling penting adalah untuk memastikan Manajer Investasi tersebut memiliki izin resmi agar Anda lebih merasa aman dan nyaman mempercayakan sejumlah aset investasi kepada Manajer Investasi tersebut.
Trading tanpa memiliki bekal pengetahuan
Selain terburu-buru memilih Manajer Investasi, para pemula bisa saja tergoda melakukan trading investasi reksa dana. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat. Misalnya melakukan transaksi jual-beli jenis reksa dana untuk jangka pendek dan keuntungan sesaat. Ingat, reksa dana memang membutuhkan kesabaran agar keuntungan dana yang didapatkan besar di kemudian hari.
Trading sebenarnya berisiko tinggi namun bisa berpotensi mendatangkan keuntungan yang memuaskan jika Anda jeli menghitungnya kembali. Namun, bila Anda malas untuk melihat perkembangan dan fluktuasi harga, bisa saja Anda justru akan rugi. Disarankan, bagi investor pemula untuk tidak melakukan trading tanpa memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni.
Menyetorkan semua uang untuk satu jenis reksa dana
Mungkin sebagian orang menilai jika menyetorkan uang dalam jumlah besar untuk satu jenis investasi reksa dana adalah hal menguntungkan. Bila dalam kondisi baik, cara ini akan mendatangkan keuntungan yang besar pula. Ternyata, anggapan ini merupakan sebuah kesalahan tersendiri.
Investasi reksa dana bukanlah investasi tanpa risiko. Jelas, risiko tetap ada dalam investasi reksa dana. Maka dari itu, ada baiknya ketika berinvestasi reksa dana tidak menyetorkan semua uang yag dimiliki pada jenis reksa dana yang sama atau satu jenis saja. Ketika terjadi kerugian, maka Anda pun akan mendapatkan kerugian yang besar pula.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda menginvestasikan uang tersebut dalam jenis reksa dana yang berbeda. Mengapa demikian? Ketika salah satu jenis investasi reksadana merugi, Anda masih memiliki jenis reksa dana lainnya sebagai cadangan. Dengan begitu, kerugian yang dialami pun tidak begitu besar.
Setelah membaca ulasan mengenai kesalahan dalam investasi reksa dana di atas, semoga Anda jadi memiliki gambaran yang lebih penuh sebelum membeli reksa dana. Selain itu, penting juga dalam memilih perusahaan yang menyediakan reksa dana terbaik, salah satunya adalah Mandiri Sekuritas yang sudah mengantongi berbagai penghargaan sebagai broker terbaik. Cek juga aplikasi MOST yang akan memudahkan Anda dalam berinvestasi secara online, aman dan praktis!