Dari sekian banyak instrumen, investasi saham cukup banyak diminati sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya dalam mendapatkan pendapatan pasif yang tinggi. Namun, tahukah Anda bahwa investasi saham ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yakni saham aktif dan pasif? Lantas, apakah yang membedakan kedua jenis investasi saham ini dan mana yang terbaik untuk Anda? Agar tidak salah kaprah dalam menerapkan cara berinvestasi saham, mari kita simak ulasan berikut ini.
Definisi singkat saham aktif dan pasif
Sebelum menginjak pada bahasan perbedaan kedua jenis investasi saham tersebut, ada baiknya Anda mengetahui sekilas tentang apa itu investasi saham aktif dan pasif. Secara umum, investasi aktif digambarkan sebagai strategi dalam berinvestasi dengan pendekatan langsung. yakni investor harus jeli dalam melihat pergerakan pasar. Tujuannya memang tak lain mendapatkan tingkat pengembalian atau return yang tinggi dengan memanfaatkan fluktuasi harga dalam jangka pendek.
Sementara itu, investasi saham pasif adalah strategi investasi dengan cara membatasi perputaran dana yang ada. Biasanya, investasi saham pasif ini dilakukan para investor untuk tujuan jangka panjang. Contohnya pembelian indeks saham yang utama seperti LQ45 dan IDX30. Pergerakan investasi ini tidaklah luas seperti halnya investasi aktif.
Perbedaan Keduanya
- Investasi aktif lebih bersifat fleksibel
Perbedaan antara investasi saham aktif dan pasif pertama bisa dilihat dari segi fleksibilitas cara berinvestasinya. Dalam hal ini, investasi aktif memiliki kecenderungan fleksibilitas tinggi jika dibandingkan investasi aktif. Artinya, ruang gerak investor (manajer portofolio) tak dibatasi mengikuti indeks yang sedang berjalan.
Berbeda halnya dengan investasi pasif yang fleksibilitasnya rendah. Hal itu dikarenakan keterbatasannya dalam memilih indeks saham tertentu. Selain itu, penjualan dan pembeliannya harus berdasarkan komposisi indeks. Sehingga, investor tidak banyak memiliki pilihan dan kurang reaktif ketika terjadi perubahan di bursa saham atau pasar.
- Soal proteksi, investasi aktif bisa diandalkan
Perbedaan kedua adalah terkait proteksi atau perlindungan yang dimiliki. Dalam dunia saham, istilah ini disebut juga dengan hedging. Tujuannya adalah untuk membatasi dan melindungi dana yang diinvestasikan dari nilai tukar uang. Jika menggunakan patokan ini, maka investasi saham aktif lebih terlindungi karena investor dapat melakukan proteksi dengan strategi tertentu. Misalnya saja melakukan penjualan dalam jangka pendek, atau dengan keluar dari sektor saham dengan risiko tinggi.
Strategi seperti itu tidak bisa Anda terapkan dalam cara berinvestasi saham pasif. Perlindungan untuk investasi ini terbilang rendah karena investor hanya bermain pada saham-saham tertentu yang dapat dilacak pada indeks tanpa pertimbangan maupun evaluasi kinerja.
- Perbedaan berdasarkan pada tingkat pengembalian
Perbedaan yang ketiga dilihat dari tingkat pembeliannya. Dari sini, tingkat pembelian investasi saham aktif lebih tinggi dari saham pasif. Ini karena fokusnya memang pada pengembalian secara absolut dan tujuannya untuk mengalahkan pasar. Adanya keleluasaan strategi membuat investor lebih mudah menjalankan cara berinvestasi saham aktif.
Sementara, dalam investasi saham pasif, tingkat pengembaliannya relatif lebih rendah. Penyebabnya adalah investor kurang leluasa menyesuaikan kinerja pasar dan indeksnya terlacak. Meskipun bisa mengalahkan pasar, tetap saja nilai pengembaliannya tidak sebesar investasi saham aktif.
- Manajemen pajak
Berikutnya ialah perbedaan yang berkaitan dengan manajemen pajak. Investasi saham yang aktif juga memiliki manajemen pajak yang cukup tinggi. Inilah mengapa dibutuhkan strategi jitu mengenai investasi mana yang perlu dijual karena berisiko besar dan merugikan. Langkah ini dilakukan untuk menyeimbangkan pajak yang ada. Sedangkan investasi saham pasif cenderung memiliki manajemen pajak yang tidak terlalu kompleks dibanding dengan investasi aktif. Sehingga, lebih mudah untuk melakukan efisiensi pajak.
- Biaya operasional yang diperlukan
Perbedaan antara investasi saham aktif dan pasif yang terakhir menyangkut biaya operasional. Investasi saham aktif biaya operasionalnya lebih tinggi karena harus aktif melakukan pembelian maupun penjualan. Selain itu, ada juga biaya untuk analisis pergerakan saham. Dengan begitu, akan mengurangi tingkat keuntungan. Pada investasi pasif, biayanya cenderung lebih rendah karena tidak memerlukan tim analisis pasar. Di sini, investor hanya perlu mengikuti indeks sebagai tolok ukurnya.
Baca juga: Tips Trading Saham untuk Pemula
Mana yang lebih mudah untuk Anda?
Jika berbicara mana yang lebih baik, antara investasi saham aktif atau pasif, memang tidak bisa dipastikan begitu saja. Apalagi sekilas keduanya terlihat sama-sama menguntungkan. Namun, hal terpenting di sini adalah semuanya bergantung pada pengetahuan dan kemampuan Anda dalam berinvestasi saham.
Tak hanya disitu saja, ketika berinvestasi saham, penting juga untuk memilih platform dan perusahaan terbaik. Di Indonesia, perusahaan sekuritas untuk kegiatan investasi saham yang bisa Anda pilih salah satunya adalah Mandiri Online Sekuritas Trading (MOST). Untuk informasi mengenai produk dan fitur, Anda bisa klik di sini.