Sudah Tahu Expense Ratio dalam Investasi Reksa Dana?
Salah satu hal yang sering luput dari perhitungan investor reksa dana pemula adalah expense ratio. Secara harfiah, expense ratio adalah rasio beban biaya, yaitu perbandingan antara beban biaya operasional dan rata-rata aset yang dihasilkan di investasi reksa dana dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus untuk menghitung expense ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Beban Biaya = Total Beban Biaya : Rata-rata NAB
Ingin mencoba investasi modal kecil? Yuk intip cara memilih produk reksa dana pada aplikasi MOST di sini!
Total beban biaya merupakan akumulasi dari biaya operasional, biaya administrasi, beban transaksi reksa dana, beban jasa investasi, beban jasa audit, pajak, dan biaya/beban lainnya. Sedangkan, NAB, atau Nilai Aktiva Bersih, adalah rata-rata hasil aset investasi yang Anda peroleh dari reksa dana tersebut.
Cara Menghitung Expense Ratio
Expense ratio sebenarnya dapat dilihat secara mudah di laporan keuangan manajer investasi. Akan tetapi, untuk memudahkan pemahaman mengenai expense ratio, berikut adalah contoh cara penghitungannya seperti ilustrasi di bawah ini:
Anda memutuskan untuk berinvestasi pada suatu produk reksa dana dan telah menemukan biaya operasional dari produk tersebut, yang meliputi beban transaksi reksa dana, beban jasa investasi, beban jasa audit, pajak, jasa kustodian, dan beban lain-lain. Setelah semuanya dijumlahkan, muncul nominal Rp10 miliar sebagai hasilnya. Kemudian, langkah selanjutnya perlu menghitung NAB atau nilai aktiva bersih yang didapat dari total jumlah penghitungan nilai pasar suatu aset, yaitu utang, deposito, maupun saham dalam reksadana tersebut. Setelah dilakukan penghitungan NAB muncul nominal sebesar Rp1 triliun. Sehingga, penghitungan expense ratio akan nampak seperti berikut:
= Beban biaya : Rata-rata NAB
= Rp10 miliar : Rp2 triliun
= 0,01
Expense ratio sering kali dinyatakan dalam bentuk persen, sehingga angka yang didapat dikalikan dengan 100% dan memperoleh hasil expense ratio sebesar 1%. Dengan demikian, dana investasi efektif yang diputar untuk investasi tersisa sebesar 99%.
Apa Fungsi Expense Ratio?
Secara umum, terdapat 4 (empat) fungsi dasar expense ratio dalam pengelolaan investasi reksa dana, antara lain:
#1. Mengukur Beban Operasi
Expense ratio memberikan besaran beban operasi secara riil kepada investor dibandingkan dengan rata-rata aset. Dengan rasio ini, investor dapat mengevaluasi atau membandingkan reksa dana yang dimiliki.
Baca Juga: Sudah Tahu Apa Arti NAB dalam Investasi Reksadana? Cari Tahu Di Sini!
#2. Menilai Kinerja Manajer Investasi
Melalui expense ratio, investor dapat menilai kinerja dari manajer investasi yang dipilihnya. Semakin rendah expense ratio yang dihasilkan, semakin baik kinerja manajer investasi tersebut.
#3. Mengetahui Beban Operasional Terbesar
Expense ratio membantu manajer investasi memetakan biaya atau beban apa yang paling besar. Dengan begitu, manajer investasi dapat memikirkan kembali strategi untuk mengurangi biaya atau beban itu apabila memungkinkan.
#4. Bahan Evaluasi Investor dan Manajer Investasi
Memiliki evaluasi terukur seperti expense ratio, investor dan manajer investasi dapat sama-sama mencari cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan keuntungan.
Apapun mimpimu dapat diwujudkan dengan berinvestasi reksa dana secara rutin. Klik lengkapnya di sini!
Sekarang, Anda sudah tahu apa itu expense ratio dan apa saja fungsinya. Anda dapat mulai menggunakannya sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi dalam pemilihan reksa dana. Sehubungan dengan itu, pertimbangan atau evaluasi reksa dana sebenarnya dapat dengan mudah Anda temukan dengan hanya satu platform saja, yaitu dengan aplikasi MOST yang dapat diunduh di Playstore maupun App Store. Aplikasi MOST ini sangat berguna bagi Anda karena dapat memberikan data yang akurat dan tepercaya untuk memberikan rekomendasi terbaik dalam pembelian reksa dana. Dengan kata lain, kekhawatiran Anda mengenai riset dalam memenuhi kegiatan investasi reksa dana Anda dapat berkurang seketika.