Mendapatkan pendidikan terbaik bagi anak merupakan impian bagi setiap orang tua, dimulai sejak jenjang TK hingga perguruan tinggi. Namun, hal yang kerap terjadi adalah biaya pendidikan dari waktu ke waktu yang mengalami kenaikan karena berbagai macam faktor. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan sejak dini. Salah satu caranya yakni dengan investasi saham. Bagaimana langkah-langkah mengumpulkan dana pendidikan anak lewat investasi jangka panjang ini? Simak ulasannya berikut ini.
Mulai sejak awal menikah
Mengumpulkan dana pendidikan untuk anak hendaknya dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak awal menikah. Hal ini akan membuat dana investasi saham yang Anda kumpulkan sejak dini akan bertambah lebih banyak seiring berjalannya waktu. Meski begitu, Anda harus memiliki bekal yang cukup untuk mendapatkan informasi tentang investasi saham secara menyeluruh.
Pertama, mari pelajari faktor risiko dari investasi jangka panjang, apalagi mengingat berinvestasi saham juga tidak lepas dari risiko. Risiko ini mencakup ketersediaan likuiditas, fluktuasi kondisi pasar, hingga faktor lainnya yang bisa memengaruhi harga saham yang Anda miliki. Dengan mengetahui risikonya, Anda jadi bisa mengambil langkah antisipatif dan meminimalisir kerugian.
Bagi investasi jadi jangka pendek, menengah, dan panjang
Setelah Anda mempelajari mengenai informasi investasi saham seperti mengenai risiko dan sebagainya, kemudian bagilah investasi ini dalam beberapa jenis. Mulai dari investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pembagian ini haruslah didasarkan pada kebutuhan dana pendidikan anak.
Misalnya saja untuk jangka pendek mulai dari 1-3 tahun, lalu untuk jangka menengah selama 3-5 tahun, serta jangka panjang yang lebih dari lima tahun. Investasi jangka panjang lebih diutamakan untuk keperluan pendidikan S1 maupun S2. Jadi, semakin panjang jangka waktunya, maka sebaiknya Anda perlu mencari produk investasi yang memiliki potensi imbal hasil yang tinggi pula.
Satu hal lainnya yang perlu diingat adalah untuk tidak menjual saham secara cepat. Karenanya, dalam berinvestasi saham untuk pendidikan anak, Anda perlu sabar untuk mempertimbangkan kapan saham akan dijual.
Riset sekolah dan universitas
Selain mendapatkan informasi mengenai investasi saham yang tepat, Anda pun perlu mengetahui informasi mengenai sekolah maupun universitas yang akan dipilih nantinya. Apakah sekolah dan universitas tersebut merupakan institusi negeri atau swasta. Begitu pula dengan kualitas pendidikannya, apakah menggunakan standar internasional maupun dalam negeri.
Demikian juga bila Anda berencana untuk menyekolahkan anak ke luar negeri. Cari tahulah mengenai biaya pendidikan yang berlaku di negara tersebut, termasuk pula biaya-biaya lainnya seperti biaya hidup, administrasi, dan lain sebagainya. Sebab, semakin terkemuka universitas yang Anda pilih, maka dana pendidikan yang harus Anda kumpulkan pun akan semakin meningkat.
Hitung biaya pendidikan anak yang perlu dikumpulkan
Berikutnya, mulailah untuk menghitung biaya pendidikan anak dengan cermat. Dalam menghitung biaya pendidikan ini, perhatikan pula laju inflasi. Perlu diketahui, dana pendidikan setidaknya memiliki kenaikan hingga sekitar 10% per tahunnya. Meskipun pada lembaga pendidikan terdapat kebijakan biaya yang berbeda-beda.
Sebagai gambaran, si kecil akan memasuki bangku SD dalam tiga tahun lagi, sementara untuk biaya masuk SD swasta Jakarta di tahun ini sekitar kurang lebih Rp26 juta. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan uang bulanan setidaknya 5-10% dari pendapatan. Jumlah ini tentu akan lebih mudah bila misalnya Anda menyisihkan dari jumlah tersebut untuk berinvestasi saham.
Memilih perusahaan sekuritas yang tepercaya
Tidak hanya hal-hal di atas saja, dalam menabung investasi saham untuk dana pendidikan anak, Anda harus memperhatikan perusahaan sekuritas tempat Anda berinvestasi. Untuk pendidikan anak memang Anda tidak boleh sembarang memilih perusahaan sekuritas dalam menginvestasikan saham. Sebab, dana pendidikan merupakan aset jangka panjang yang harus terjaga dengan baik.
Oleh karena itu, dalam memilih perusahaan sekuritas yang aman, pastikan perusahaan tersebut sudah memenuhi legalitas yang sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia. Selain itu, perusahaan sekuritas harus tercatat dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terakhir, pilihlah jenis dan produk saham yang sesuai.
Baca juga: Tips Memilih Broker Saham Terbaik Sebelum Mulai Investasi Saham
Di Indonesia, salah satu perusahaan sekuritas yang sudah tepercaya sejak dulu untuk investasi saham adalah Mandiri Sekuritas. Kini, dengan platform digital MOST yang ditawarkan, melakukan investasi saham demi mengumpulkan dana untuk berbagai kebutuhan seperti pendidikan anak pun semakin mudah, aman, dan nyaman.