Saat mempersiapkan investasi dengan saham, menyusun portofolio saham menjadi salah satu langkah yang wajib dilakukan investor. Dengan portofolio saham, Anda dapat mengembangkan kondisi finansial secara signifikan. Untuk itu, Anda harus mengetahui cara membuat portofolio saham yang meyakinkan.
Lalu, apa itu portofolio saham? Apakah ada jenis-jenis portofolio yang perlu dipelajari untuk memudahkan penyusunannya?
Ingin tahu cara mudah investasi saham agar untung? Yuk pelajari dulu seluk beluk portofolio saham di aplikasi MOST. Lihat videonya di sini
Pengertian dan Jenis-Jenis Portofolio Saham
Secara garis besar, portofolio saham adalah kumpulan saham perusahaan tercatat yang dimiliki investor. Dalam hal ini, investor dapat berupa individu, manajer investasi, perusahaan, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dalam menyusun portofolio saham, investor dapat mempunyai lebih dari satu portofolio yang komposisinya bisa diatur secara fleksibel. Artinya, Anda dapat menyesuaikan dengan tujuan dan kondisi pembuatan masing-masing portofolio saham. Adapun jenis portofolio saham dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Portofolio Saham Agresif
Jenis portofolio ini terdiri atas kumpulan aset saham dengan potensi keuntungan dan risiko yang tinggi. Portofolio saham agresif umumnya didominasi saham lapis dua dan tiga dengan ciri pergerakan saham yang sangat fluktuatif.
Portofolio Saham Defensif atau Konservatif
Berbanding terbalik dari jenis portofolio sebelumnya, portofolio saham defensif atau konservatif diisi kumpulan saham perusahaan yang masuk kategori blue-chip (lapis pertama) dan pergerakan harganya relatif stabil, misalnya jenis consumer goods (perusahaan yang memproduksi barang atau jasa untuk kebutuhan sehari-hari konsumen). Pergerakannya yang stabil dapat menekan risiko terhadap fluktuasi harga.
Portofolio Saham Income
Penyusunan jenis portofolio ini akan difokuskan pada kumpulan saham perusahaan yang sering berbagi dividen dalam jumlah tinggi. Investor yang aktif di Bursa Efek Indonesia dapat melihat daftar perusahaan tersebut melalui indeks IDX High Dividend 20 yang diperbarui enam bulan sekali.
Portofolio Saham Spekulasi
Terakhir, jenis portofolio ini dibuat dengan tujuan spekulasi. Portofolio saham spekulasi mempunyai risiko paling tinggi dibandingkan jenis-jenis lain. Saham IPO dan saham-saham lapis tiga adalah beberapa jenis yang berada dalam kumpulan portofolio saham ini.
Penting Diketahui : Simak 5 Tips Pensiun Dini dengan Investasi Saham di Sini
Langkah-langkah menyusun portofolio saham
Begitu mengetahui jenis portofolio saham yang akan dipilih, lanjutkan dengan menyimak cara menyusun portofolio saham berikut ini:
- Tetapkan tujuan investasi
Cara menyusun portofolio saham yang baik diawali dengan tujuan investasi yang pasti. Semakin tinggi keuntungan yang ditawarkan, semakin besar pula risiko yang akan dihadapi selama berinvestasi. Oleh karena itu, Anda harus menetapkan tujuan investasi supaya lebih mantap merancang strategi.
Bagi Anda yang bersedia menunggu profit di masa depan dapat memilih investasi jangka panjang. Namun, jika Anda membutuhkan keuntungan cepat, investasi jangka pendek bisa dijadikan pilihan. Dari sini Anda bisa menentukan portofolio saham yang akan digunakan dengan maksimal.
- Pahami baik-baik profil risiko
Salah satu tips menyusun portofolio saham yang kerap disarankan kepada investor adalah memahami profil risiko. Langkah ini membantu Anda untuk menyesuaikan karakteristik instrumen investasi dengan cara menghadapi risiko yang muncul.
Anda yang cenderung sabar dalam berinvestasi masuk ke dalam golongan investor konservatif. Sementara investor agresif cenderung berani menghadapi besaran risiko yang datang. Ada pula investor moderat yang ingin dapat profit sedang dan langsung menarik diri saat melihat risiko tinggi.
- Pilih instrumen investasi yang tepat
Instrumen investasi menjadi bagian terpenting dalam penyusunan portofolio yang harus Anda perhatikan. Untuk investor konservatif, saham defensif/konservatif adalah salah satu instrumen yang bisa dipilih karena mempunyai resiko paling minim.
Kemudian, Anda yang masuk ke kategori moderat bisa pilih saham berbasis income. Sementara investor agresif paling cocok dengan investasi saham agresif yang harganya yang cenderung fluktuatif.
- Siapkan modal yang cukup
Menyusun portofolio aman dilakukan saat Anda memutuskan membeli lebih dari satu instrumen (diversifikasi portofolio). Salah satu syarat penting untuk melakukannya adalah mengantongi modal yang cukup. Jumlah modal harus sesuai agar pembagian lebih mudah.
Tak ada patokan modal pasti yang perlu disiapkan, sehingga Anda dapat menentukannya sesuai kemampuan finansial. Walau jumlahnya kecil, selama dilakukan secara rutin, Anda bisa dengan mudah menjalankan investasi dan membagikan modalnya ke sejumlah instrumen.
Yuk nikmati masa depan Anda yang mapan dengan mulai investasi saham, Klik di sini!
- Seimbangkan return dan risiko
Langkah terakhir dalam cara membuat portofolio saham adalah menyeimbangkan return dan risiko. Dengan begitu, Anda tak akan kebingungan saat mengelola keuntungan dari semua instrumen atau merugi dan membuat kekacauan dalam investasi.
Dengan memiliki portofolio saham, Anda bisa menganalisa risiko dengan lebih baik serta memudahkan investor dalam menghitung persentase return. Selain itu, Anda juga bisa memahami kinerja investasi yang baik serta mengetahui bagaimana perkembangan pasar saat ini.
Demikian jenis serta cara menyusun portofolio saham yang dapat diikuti investor pemula maupun profesional. Yuk, terus perluas wawasan ilmu investasi! Ikuti perkembangannya supaya tidak rugi di kemudian hari.