Strategi trading yang tepat sasaran merupakan kunci suksesnya seorang trader dalam memahami dan mendapatkan keuntungan dari pasar saham. Dengan strategi trading yang tepat, seorang trader dapat memiliki gambaran akan seberapa besar kemungkinan keuntungan yang bisa mereka dapatkan serta kerugian yang mungkin akan dialami. Strategi trading sendiri berbagai macam bentuknya dan bisa berbeda antara satu trader dengan yang lainnya, namun tentunya ada beberapa strategi yang populer di kalangan para trader.
Bagi Anda investor pemula, yuk cari tahu informasi saham terkini dan rekomendasi saham terbaik pada aplikasi MOST, cek videonya di sini
Oleh karena itu, maka dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi trading yang bisa digunakan oleh pemula serta trader tingkat lanjut untuk menjadi rujukan maupun strategi pegangan demi mendapatkan cuan di pasar saham. Berikut adalah strategi trading terpopuler yang dikenal oleh para trader.
Baca Juga : Pakai Line Chart, Bar Chart atau Candlestick Chart? Ini Kelebihan dan Kelemahannya Masing-Masing
Apa saja Strategi Trading Terbaik?
Scalping
Scalping merupakan strategi trading dimana seorang trader akan menutup dan membuka posisi mereka dengan cepat demi mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang singkat. Strategi ini mengurangi risiko akan pembalikan harga dalam jangka panjang serta memanfaatkan momentum secara lincah.
Seperti yang dapat terlihat pada ilustrasi di atas yang diambil dari chart saham AVIA dengan timeframe 1 menit, trader yang menggunakan teknik scalping bisa memanfaatkan pergerakan harga dengan cepat saat menyentuh low dan high untuk mengambil posisi buy atau sell. Kelemahan penggunaan teknik ini adalah trader harus selalu siaga di depan chart agar tidak tertinggal momentum pergerakan harga yang berjalan sangat cepat.
Day Trading
Strategi ini dilakukan dengan cara melakukan buy dan sell di hari yang sama, dengan kata lain posisi akan dibuka dan ditutup sebelum jam perdagangan berakhir. Strategi ini cocok digunakan untuk mengantisipasi resiko akan gap harga yang muncul pada penutupan dan pembukaan sesi trading.
Seperti yang dapat terlihat dalam ilustrasi chart saham FREN dengan timeframe 1 jam di atas, para trader bisa memanfaatkan pergerakan 1 jam untuk mendapatkan harga terendah maupun tertinggi untuk masuk pasar. Trader bisa menutup posisi mereka saat sesi perdagangan berakhir atau ketika keuntungan sudah didapatkan. Kelemahan strategi trading ini masih sama dengan scalping yaitu trader harus dengan cermat memantau pergerakan harga di pasar untuk mendapatkan entry yang optimal meskipun pergerakan harga lebih lambat apabila dibandingkan dengan menggunakan timeframe 1 menit dalam strategi scalping.
Swing Trading
Apabila strategi day trading dilakukan dengan cara melakukan buy dan sell pada hari yang sama, maka swing trading dilakukan dengan cara menahan posisi trading dalam satu hari yang sama atau sampai beberapa hari ke depan.
Strategi ini cocok bagi trader yang ingin mendapatkan potensi keuntungan lebih apabila dibandingkan dengan teknik scalping maupun day trading karena posisi ditahan lebih lama. Namun, untuk mendapatkan posisi optimal dibutuhkan analisa beserta dana yang cukup untuk menahan posisi.
Baca Juga : Apa itu Chart Pattern dan Apa Manfaatnya?
Position Trading
Dalam position trading, strategi yang dilakukan adalah melakukan hold untuk jangka waktu yang lama didasari oleh analisis fundamental serta teknikal. Strategi ini cocok bagi para investor yang memproyeksikan keuntungan yang didapatkan dengan pergerakan harga saham untuk waktu yang lama.
Investor yang menggunakan teknik ini tidak perlu mengecek pergerakan harga setiap saat karena mereka akan menunggu sampai jangka waktu lama untuk keluar posisi sesuai dengan analisa. Kelemahannya adalah pada semakin lama posisi ditahan, maka bisa saja resiko akan semakin tinggi.
Contrarian Trading
Seorang trader yang menggunakan strategi ini cenderung memiliki pemahaman bahwa harga akan bergerak melawan arah yang sedang berjalan. Trader dengan strategi ini tidak mengikuti arus buy dan sell trader lain.
Kelebihan dari strategi ini adalah trader bisa menjadi pelopor saat terjadinya pembalikan harga dan mendapatkan profit lebih. Namun sebaliknya, kelemahannya adalah bisa saja tren pergerakan harga akan berlanjut cukup lama yang menyebabkan posisi akan tertahan tanpa bisa keluar dari pasar dengan keuntungan.
Sideways Trading
Dalam trading, sideways merupakan kondisi di mana harga suatu portofolio sedang bergerak stabil yang ditandai dengan tidak munculnya uptrend maupun downtrend. Trader yang memanfaatkan situasi ini akan mengoptimalkan entry dan take profit saat harga bergerak naik turun dalam range yang sempit.
Kelebihan dari strategi ini adalah trader bisa masuk pasar kapan saja tanpa perlu melihat tren. Kelemahannya tentu saja apabila rentang sideways tidak terlalu bergejolak pergerakannya maka potensi keuntungan yang di dapat bisa lebih sedikit.
Breakout Trendline
Trendline merupakan garis vertikal yang menjadi support atau resistance saat harga sedang bergerak dalam uptrend atau downtrend. Trader yang melakukan strategi breakout trendline akan memanfaatkan celah saat harga bergerak menembus trendline. Apabila harga yang menembus trendline terkonfirmasi kekuatannya, maka ini dapat menjadi sinyal breakout yang merupakan pembalikan dari tren harga.
Dalam menjalankan strategi trading yang sudah dijelaskan di atas, trader harus mempertimbangkan time frame yang paling tepat untuk strateginya tersebut. Time frame pada dasarnya menunjukkan pergerakan harga suatu portofolio yang bergerak pada kurun waktu tertentu. Periode waktu yang biasa digunakan dalam trading adalah:
- M1 (Minute, menunjukkan pergerakan per 1 menit)
- M5 (pergerakan per 5 menit)
- M15 (pergerakan per 15 menit)
- M30 (pergerakan per 30 menit)
- H1 (Hourly, pergerakan per 1 jam)
- H4 (pergerakan per 4 jam)
- D1 (Daily, pergerakan per 1 hari)
- W1 (Weekly, pergerakan per 1 minggu)
- M1 (Monthly, pergerakan per 1 bulan)
- Q (Quarterly, pergerakan per 3 bulan)
- Y (Yearly, pergerakan per 1 tahun)
Seperti yang dapat terlihat dalam ilustrasi di atas, time frame yang digunakan adalah yearly yang menggambarkan pergerakan 1 tahun per 1 candlestick.
Periode time frame yang disarankan untuk masing-masing strategi trading akan berbeda. Seperti misalnya apabila trader ingin menggunakan strategi scalping maka time frame yang disarankan untuk digunakan adalah M1-M5. Untuk day trading, time frame yang disarankan untuk digunakan adalah M15-H1. Apabila trader tertarik untuk menggunakan swing trading, maka time frame yang disarankan adalah H4-D1. Kemudian untuk position trading silakan gunakan time frame D1-W1.
Ingin mencapai finansial stabil di hari tua? Mulai investasi saham solusinya! Cek di sini
Demikian beberapa strategi trading populer yang biasa digunakan para trader. Penting adanya bagi seorang trader untuk bisa memakai strategi trading yang tepat dan sesuai dengan saham yang diincarnya demi mendapatkan keuntungan maksimal. Untuk melakukan strategi trading yang baik, maka diperlukan platform trading yang stabil dan mudah digunakan seperti MOST untuk memberikan solusi platform trading saham dengan strategi yang sudah dipilih oleh seorang trader.
Dengan menggunakan aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas sebagai partner trading tepercaya, para trader bisa dengan mudah menganalisis pasar serta menerapkan strategi trading yang tepat demi meminimalkan kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan yang ada. Membuat strategi trading dengan membaca pergerakan pola serta indikator lebih mudah dengan menggunakan aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas. Kunjungi segera MOST untuk mendapatkan informasi mengenai aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas.