Kesuksesan seorang Warren Buffett bermula ketika ia mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil. Dari perusahaan kecil ini, akhirnya menyulap Warren Buffett menjadi seorang konglomerat dunia yang paling dihormati.
Warren Buffet bukanlah nama yang asing di dunia investasi saham dewasa ini. Pria asal Amerika Serikat (AS) yang memadukan kemampuan berpikir, matematika, dan keterampilan berbisnis tersebut kini telah menjelma sebagai seorang investor saham ternama di dunia muka bumi.
Kisah suksesnya bahkan sering disinggung sebagai sebuah dongeng ajaib yang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter yang kuat.
Sepak terjangnya semakin mencengangkan dunia ketika pria berusia 77 tahun ini dinobatkan sebagai orang terkaya didunia alam jagat, menggeser sang miliarder Bill Gates yang telah menyandang posisi ini selama delapan tahun berturut-turut.
Dalam presentasinya yang bertemakan “The Genius of Warren Buffett: The Science of Investing and the Art of Managing,” Robert Paul Miles yang merupakan seorang pembicara, penulis, dan dianggap sebagai orang yang paling mengenal Warren Buffet mengungkapkan kalau sang empunya investor saham tersebut adalah seorang jenius dalam hal manajemen dan investasi saham. Ia bisa membedakan antara karakter dan reputasi, serta menggunakannya dalam hal berinvestasi saham.
Warren bahkan pernah datang seorang diri dan menantang 500 perusahaan raksasa di Amerika SerikatAS. Dirinya juga berhasil membangun sebuah tim kelas dunia tanpa harus kehilangan CEO untuk selalu diajaknya berkompetisi. Menurutnya, investasi saham adalah sebuah hal yang mudah dalam proses mengenal bisnis.
"Jadi, jika Anda ingin mulai berbisnis, mulailah berinvestasi saham,” ujar Robert menirukan perkataan Warren Buffett, yang juga bertindak sebagai penulis buku Warren Buffett, dalam paparannya di seminar Danareksa di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta pada Selasa (12/8/2008).
Bersama Berkshire Hathaway Inc, Warren juga memiliki beragam anak usaha bisnis, mulai dari bisnis properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga jasa dan ritel. Salah satu anak usahanya yang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di AS dan satu dari dua perusahaan reasuransi terbesar di dunia adalah GEICO.
Ia juga memiliki International Dairy Queen yang merupakan pemegang lisensi dan pelayanan di lebih dari 6.000 outlet yang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan, induk usaha (Berkshire Hathaway Inc) yang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded Annual Gain (1965-2007) sebesar 21,1% berbanding 10,3% dari yang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.
"Sementara untuk Overall Gain dalam kurun waktu (1964-2007), perbandingannya antara 400,863% (BHI) dan 6,840% (S&P 500)," lanjut Robert.
Uniknya, Warren sangat konsisten dengan portofolio investasi saham miliknya. Ketika memulai investasi saham pada tahun 1965, dirinya memiliki komposisi investasi saham sebesar 30% di asuransi, 10% di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel. Satu hal yang membedakan Warren dari investor saham lainnya adalah di tahun 1965, ia memulai investasi saham dengan USD 3.700 dan pada tahun 2006 dirinya mampu mengumpulkan uang sebesar USD 100 miliar.
Meski begitu, seorang Warren juga pernah mengalami kegagalan. Ia pernah merugi ketika berinvestasi saham pada sebuah maskapai penerbangan yang membuatnya kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun, Warren tidak melihat itu sebagai aksi yang salah. Investor di American Express Company ini memandangnya sebagai jalan yang berbeda.
Seperti kata pepatah, jalan menuju kesuksesan memang sangat terjal, tetapi Warren telah menemukan jalan sutera menuju kemakmuran melalui bisnis dan investasi saham.
Baca Juga: