Pakai Line Chart, Bar Chart atau Candlestick Chart? Ini Kelebihan dan Kelemahannya Masing-Masing
Dalam analisis teknikal saham, baik investor maupun trader akan berhadapan langsung dengan data-data yang disajikan dalam bentuk grafik. Apa saja macam-macam grafik saham? Ada tiga jenis grafik yang populer digunakan, yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart. Masing-masing grafik memiliki kelebihan dan kelemahannya. Berikut sekilas mengenai kelebihan dan kelemahan dari setiap grafik.
Ingin investasi saham tapi jadwal padat? Yuk kenalan dengan fitur auto order pada aplikasi MOST. Cek videonya di sini
Line Chart
Seperti namanya line chart, atau grafik baris, merupakan grafik yang berbentuk garis naik dan turun yang menghubungkan titik-titik penting data.
Di antara macam macam grafik saham, grafik line chart saham adalah yang paling mudah dibaca. Hal ini dikarenakan line chart hanya memuat informasi berupa data penutupan harga/close saja.
Kesederhanaan ini yang membuat chart ini digemari oleh semua trader, baik profesional maupun pemula. Chart ini membantu para trader terhindar dari apa yang disebut “paralysis by analysis” yaitu kondisi dimana trader merasa letih secara kognitif dan mental akibat paparan begitu banyak informasi dalam satu waktu.
Meskipun begitu, trader profesional mungkin akan tetap mendukung penggunaan chart ini, tentu saja, dilengkapi dengan chart pendukung lain yang memuat lebih banyak informasi krusial seperti (1) harga pembukaan/open, (2) harga tertinggi/high, dan (3) harga terendah/low yang absen dalam grafik ini. Pada akhirnya, line chart saja tidak dapat menyediakan data yang berguna untuk menyusun atau mengevaluasi strategi trading para trader. Line chart baik dalam memberikan gambaran ringkas trading tetapi tidak dalam mengakomodasi pengambilan keputusan trading. Namun, ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh line chart yang menyebabkan bukanlah chart favorit sebagian trader, yaitu:
- Trader harus sangat teliti dalam membaca line chart dan memiliki knowledge trading yang cukup tinggi. Karena informasi pembukaan dan penutupan market sangat minim pada line chart ini.
- Line chart kurang cocok untuk teknik scalping, karena data yang disajikan kurang akurat untuk timeframe yang kecil.
Bar Chart
Bar chart, atau grafik bar, merupakan grafik yang mempergunakan bar, yang mewakili rentang perdagangan dari saham untuk periode tertentu, entah dalam hitungan satu menit, tahun atau bahkan dekade.
Garis vertikal pada bar mewakili harga tertinggi/high dan terendah/low dalam suatu periode. Setiap bar memiliki tonjolan kiri yang mewakili harga pembukaan/open, dan tonjolan kanan yang mewakili harga penutupan/close.
Bar chart saham termasuk salah satu favorit investor atau trader dalam melakukan analisis teknikal karena grafik jenis ini menyajikan data yang cukup lengkap, yaitu: (1) harga pembukaan/open, (2) harga penutupan/close, (3) harga tertinggi/high, dan (4) harga terendah/low. Selain itu, bar chart dapat diberi kode warna. Sebagai contoh: apabila harga penutupan/close lebih tinggi dari harga pembukaan/open, bar dapat diberi warna hitam atau hijau. Sedangkan, apabila harga penutupan/close lebih rendah dari harga pembukaan/open, bar dapat diberi warna merah. Kode warna ini sangat membantu melihat perubahan trend dan harga dengan lebih jelas.
Sayangnya, dengan banyaknya data yang tersaji, grafik ini jadi cenderung sulit untuk dibaca. Sinyal pembalikan arah juga terlihat lama dan membutuhkan bantuan data beberapa periode lainnya. Ini tentu saja bukan proses yang efisien untuk trader profesional. Untuk mengakalinya, grafik bar seringkali digunakan bersamaan dengan indikator teknikal lainnya agar proses analisis lebih nyaman tetapi tetap optimal.
Bagaimanapun juga, bar chart sangat penting untuk analisis teknikal terutama untuk menganalisa trend, menandai pembalikan trend dan memonitor perubahan harga dan volatilitas.
Baca Juga: Yuk Belajar Main Saham : Perbedaan Analisa Fundamental dan Teknikal
Candlestick Chart
Candlestick chart, atau grafik lilin, juga menyajikan rentang perdagangan dari saham untuk periode tertentu sama halnya seperti bar chart – dengan tampilan yang berbeda.
Bentuknya yang gemuk (seperti lilin) dan memiliki perbedaan warna dan ukuran membuat candlestick chart lebih disukai secara visual. Tubuh lilin mewakili rentang antara harga pembukaan/open dan harga penutupan/close. Semakin besar rentang harganya, semakin besar tubuh lilin yang terlihat. Sedangkan, bayangannya mewakili harga tertinggi/high dan harga terendah/low. Apabila tubuh lilin berwarna hitam atau berisi, itu artinya harga penutupan/close lebih rendah dari harga pembukaan/open. Sebaliknya, apabila tubuh lilin berwarna putih atau kosong, itu artinya harga penutupan/close lebih tinggi daripada harga pembukaan/open. Menariknya, trader dapat mengubah kode warna ini di trading platform. Sebagai contoh, warna hitam dapat diganti merah, dan putih diganti hijau.
Candlestick chart ini sangat unik karena memberikan informasi yang lengkap dan dilengkapi kode warna dan visual yang lebih kaya dalam merepresentasikan data. Grafik ini juga memberikan solusi atas kelemahan grafik bar dengan memberikan sinyal perubahan/pembalikan yang relatif cepat.
Investasi saham, pilihan instrumen terbaik untuk investasi jangka panjang Anda
Dengan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki macam macam grafik saham, Anda dapat mengkombinasikan penggunaannya untuk kenyamanan dan keakuratan yang lebih baik. Selain itu, semua jenis chart ini dapat Anda temukan dengan mudah jika menggunakan aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas.
Aplikasi yang dapat ditemukan di Playstore maupun Appstore ini dapat memberi tahu Anda lebih dalam tentang segala riset yang dibutuhkan serta penggunaannya untuk memantau market saham yang Anda pilih. Sangat berguna bagi para trader yang membutuhkan data secara cepat dan menyeluruh dalam satu pintu saja seperti yang ada pada MOST.