Sebagai investor, keuntungan sudah tentu menjadi tujuan utama yang ingin anda raih. Untuk itu, penting sekali bagi investor untuk mengenali saham yang akan dibeli dengan melakukan berbagai analisa seperti analisa fundamental dan teknikal. Namun, apakah perbedaan antara keduanya dan analisa manakah yang lebih baik digunakan?
Analisa fundamental ialah analisa yang didasarkan dengan kondisi suatu perusahaan, kondisi ekonomi dan industri terkait. Analisa fundamental pada umumnya menggunakan indikator-indikator perusahaan yang tertera melalui laporan keuangan perusahaan seperti Price to Earning Ratio (P/E), ROE (Return to Equity), dan lain-lainnya. Investor ternama di dunia, Warren Buffet, mempercayai analisa fundamental dalam melakukan investasi. Analisa fundamental kerap digunakan oleh investor jangka panjang seperti Warren Buffet untuk menyaring saham yang termasuk pada kategori baik.
Sementara itu, analisa teknikal ialah analisa yang berdasarkan pada data-data mengenai harga historis yang terjadi pada pasar saham. Dalam penerapan analisa teknikal, prediksi untuk membeli atau menjual saham dilakukan dengan melihat grafik historis pergerakan saham. Pengguna analisa teknikal umumnya disebut dengan trader yang melakukan investasi secara jangka pendek seperti investasi secara harian. Salah satu pengguna analisa teknikal yang tersohor ialah George Soros.
Lalu, manakah analisa manakah yang lebih baik digunakan?
Masing-masing analisa memiliki keuntungan dan resiko masing-masing. Investor memiliki metodenya tersendiri dalam menentukan saham yang dibeli. Analisa teknikal merupakan metode yang baik untuk menganalisa kondisi pasar yang sedang terjadi dan berinvestasi dalam kurun waktu yang pendek. Sementara itu, pemilih analisa fundamental rata-rata merupakan investor yang memiliki kepercayaan tinggi terhadap bisnis yang dilakukan perusahaan akan menentukan harga perusahaan sehingga mereka tidak terpengaruh pada fluktuasi harga saham pada jangka pendek dan cenderung berinvestasi pada jangka panjang. Selain itu, terdapat pula investor yang memilih untuk menggabungan kedua analisa tersebut dalam melakukan transaksi. Pada akhirnya, analisa terbaik untuk digunakan dalam investasi bergantung pada gaya investasi investor sendiri.