AKRA - AKR Corporindo (AKRA) bakal menyalurkan dividen tunai Rp2,46 triliun. Alokasi dividen itu, setara 88,5 persen dari torehan laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp2,78 triliun. So, para pemegang saham akan mengantongi dividen Rp125 per lembar. Perlu diingat, duyuran dividen itu, sudah termasuk dividen interim yang telah disalurkan tahun lalu senilai Rp75 per lembar alias sekitar Rp1,48 triliun. Dengan begitu, para investor akan menerima setoran sisa dividen Rp986,85 miliar atau sekitar Rp50 per eksemplar. Rencana pembagian dividen tunai untuk periode tahun buku 2023 sesuai dengan hasil RUPS Tahunan pada 29 April 2024. Dan, rincian dividen tahun buku 2023 menjadi sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Mei 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Mei 2024. Cum dividen pasar tunai pada 14 Mei 2024. Ex dividen pasar tunai 15 Mei 2024. (EmitenNews)
JPFA - Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) per 31 Maret 2024 mencatat laba bersih Rp664,82 miliar. Melambung 366 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp249,92 miliar. Alhasil, laba per saham dasar ikut melonjak menjadi Rp57 dari edisi sebelumnya minus Rp22. Penjualan bersih Rp13,92 triliun, surplus 18 persen dari periode sama tahun lalu Rp11,76 triliun. Beban pokok penjualan Rp11,45 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp10,47 triliun. Laba kotor tercatat Rp2,47 triliun, melesat 92 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp1,28 triliun. Beban penjualan dan pemasaran Rp514,66 miliar, susut dari Rp523,61 miliar. Beban umum dan administrasi Rp844,91 miliar, bengkak dari Rp827,96 miliar. Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis Rp3,61 miliar, melejit dari minus Rp1,74 miliar. Pendapatan lainnya Rp59,32 miliar, menanjak dari Rp35,15 miliar. Beban lainnya Rp105,76 miliar, bengkak dari Rp50,52 miliar. Laba usaha tercatat Rp1,07 triliun, meroket 232 persen dari minus Rp81,71 miliar. Pendapatan keuangan Rp12,63 miliar, naik dari Rp9,61 miliar. (EmitenNews)
CLEO - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) membukukan laba bersih sebesar Rp115,3 miliar pada kuartal I-2024. Capaian itu melesat 92,5% dari periode yang sama 2023 yang sebesar Rp59,9 miliar. Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek CLEO ini juga mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 38% menjadi Rp626,5 miliar dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp455,4 miliar. CEO Sariguna Primatirta, Melisa Patricia mengatakan, pertumbuhan penjualan didukung oleh lebih dari 31 pabrik air minum milik CLEO. "Pencapaian ini sudah sesuai dengan arah kinerja yang kami harapkan, di mana perseroan selalu menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahunnya, baik untuk penjualan maupun laba bersih,” kata Melisa dalam keterangan resminya, Jakarta, dikutip Jumat (3/5/2024). Untuk menggenjot kinerja di sepanjang tahun ini, perseroan membuat rencana ekspansi agresif dalam mengembangkan pabrik dan titik distribusi. Dengan menjadikan perluasan pabrik baru dan jaringan distribusi sebagai strategi utama, lanjut Melisa, CLEO bermaksud untuk semakin mendekatkan diri kepada pelanggan sekaligus mengurangi biaya transportasi. “Dalam hal ini, ekspansi diutamakan pada wilayah di luar Jawa dan Bali yang belum terjamah oleh layanan pemasaran perseroan,” imbuh dia. (Idxchannel)
INOV - PT Inocycle Technology Tbk (INOV) mencatatkan rugi bersih Rp18,16 miliar di tiga bulan pertama tahun 2024. Padahal, pada periode sama tahun lalu, perseroan membukukan laba Rp14,95 miliar. Direktur INOV Victor Choi mengatakan, hal itu disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Perseroan mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam dolar AS. "Namun, jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional INOV, perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp2,3 miliar pada periode ini," katanya dalam keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (3/5/2024). Di sisi lain, penjualan perseroan hingga Maret 2024 mencapai Rp151,6 miliar, naik 4,4% dari periode yang sama tahun 2023 lalu. Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh kinerja yang kuat dari produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), yang memberikan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan. “Angka tersebut menunjukkan kenaikan 20,1% dari tahun sebelumnya,” jelas dia. (Idxchannel)
ASSA - Emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan laba bersih sebesar Rp71 miliar pada kuartal I-2024. Angka ini tumbuh 37% secara YoY. Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut dapat diraih berkat keberhasilan ASSA dalam mengintegrasikan tiga pilar bisnis utama miliknya. Pertama, transportasi (sewa kendaraan, autopool dan pengemudi). Kedua, logistik end-to-end (ASSA Logistics dan Pengiriman Ekspres-Anteraja), dan ketiga, ekosistem Kendaraan bekas (lelang-JBA dan dealer mobil bekas online-to-offline-Caroline) di bawah anak perusahaan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). “Bisnis awal kami, penyewaan kendaraan korporat telah kembali menjadi pendorong keuntungan yang signifikan, disusul oleh kinerja luar biasa dari bisnis kendaraan bekas. Di sisi lain, Cargoshare terus membuat kemajuan di bidang logistik B2B. Kami sangat bersemangat dengan kemajuan Anteraja yang bergerak menuju breakeven dan semakin yakin akan profitabilitasnya di masa depan,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (3/5/2024). (Idxchannel)