Kilau saham emiten pertambangan logam Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), memikat deretan investor asing pada awal Januari 2023. Bumi Resources Minerals tengah serius menggenjot produksi emas. BRMS baru-baru ini mengklaim berpeluang memproduksi emas hingga 80.000 ons per tahun pada 2025 mendatang dengan adanya tambahan produksi dari sejumlah pabrik baru.
Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat mengatakan akan ada peningkatan produksi emas yang cukup signifikan pada 2023 sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik kedua berkapasitas 4,000 ton bijih per hari di Palu. Tidak hanya itu saja, pada pertengahan 2024 Bumi Resources Minerals berharap dapat menyelesaikan konstruksi pabrik emas ketiganya di Palu dengan kapasitas 4,000 ton bijih per hari dan pabrik emas keempat di Gorontalo dengan kapasitas 2,000 ton bijih per hari. Selanjutnya, pada 2025 akan ada kenaikan produksi emas lagi dikarenakan pabrik ketiga dan keempat sudah beroperasi 12 bulan pada 2025 dibandingkan dengan pengoperasiannya yang hanya pada semester dua pada tahun sebelumnya.
Untuk perincian target produksi emas per tahunnya, Herwin mengatakan masih harus dihitung berdasarkan pengoperasian pabrik-pabrik-pabrik baru yang akan meningkat secara berkala, kandungan emas dari bijih-bijih ditambang, recovery rate atas kandungan emas dalam proses di pabrik, dan lainnya. “Harapannya pada 2023 BRMS dapat produksi diatas 25,000 ons emas per tahun. Namun, apabila keempat pabrik di Palu dan Gorontalo tersebut sudah beroperasi penuh pada 2024/2025, BRMS berharap dapat memproduksikan lebih dari 80,000 ons emas per tahun,” jelasnya.
Di tengah geliat menggenjot produksi emas, sejumlah investor asing terpantau rajin memborong saham BRMS. Berdasarkan data Bloomberg, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock, baru saja menambah kepemilikan saham BRMS. Transaksi dilakukan dengan membeli 2,17 juta lembar pada 5 Januari 2023.
Setelah transaksi itu, kepemilikan BlackRock naik menjadi 774,71 juta lembar. Jumlah lembar saham BRMS yang miliki terus naik lantaran kepemilikan mereka baru sebanyak 737,40 juta per akhir Agustus 2022. Selain BlackRock, aksi borong saham BRMS juga dilakukan Dimensional Fund Advisors LP pada sesi yang sama.
Data Bloomberg menunjukkan pembelian oleh Dimensional sebanyak 108,19 juta lembar pada 5 Januari 2023. Adapun, transaksi itu membuat kepemilikan saham BRMS oleh Dimensional naik signifikan dari menjadi 206,37 juta lembar. Berdasarkan konsensus analis Bloomberg hingga Senin (9/1/2023), seluruh analis yang mengulas saham BRMS masih menyematkan rekomendasi beli.