Seluruh dunia berharap pandemi COVID-19 bisa segera berlalu. Selain dengan mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat juga harus bersiap untuk menyesuaikan diri dengan kondisi normal baru (new normal). Lalu, apakah yang disebut gaya hidup new normal?
Mengutip pernyataan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, gaya hidup new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Prinsip utama dari gaya hidup new normal adalah menyesuaikan diri dengan pola hidup yang baru. Pola hidup baru yang dimaksud adalah beraktivitas dengan mengurangi kontak fisik, menjaga jarak fisik (physical distancing), menghindari kerumunan, lebih menjaga kebersihan, menggunakan masker dan hand sanitizer, serta bekerja, beribadah, belajar, dan berinvestasi saham dari rumah.
Simak 5 gaya hidup new normal masyarakat di kala pandemi:
- Lebih menjaga kesehatan
Sebagian masyarakat akan lebih memperhatikan kesehatan dengan mengalokasikan dana mereka untuk asuransi atau menyisihkan dana jika harus berobat/sakit.
- Lebih memperhatikan kebersihan
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menggunakan masker, dan membawa hand sanitizer menjadi hal baru yang wajib dilakukan. Bahkan, untuk membeli kebutuhan sehari-hari, masyarakat menghindari transaksi menggunakan uang kertas dan beralih dengan belanja online menggunakan e-wallet.
- Berhati-hati dalam mengatur utang
Belajar dari kisah viral karyawan bergaji Rp80 juta yang terlilit utang, masyarakat menjadi lebih mawas diri dalam berutang dan lebih efisien dalam mengelola keuangannya untuk menghindari dampak negatif pandemi. Selain itu, semakin banyak masyarakat yang sudah mulai menabung saham untuk menambah pundi-pundi uang.
- Menyiapkan dana darurat
Sampai saat ini, dunia masih dihadapkan dengan ketidakpastian karena vaksin COVID yang belum ditemukan. Artinya, masyarakat perlu mempersiapkan dana darurat untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
- Mencari penghasilan tambahan
Kondisi pandemi menyadarkan masyarakat akan pentingnya mencari sumber penghasilan tambahan. Sumber penghasilan baru tersebut dapat dimulai dari minat atau kemampuan yang dimiliki. Masyarakat dapat mulai mencoba, bereksperimen, dan bereksplorasi dengan memanfaatkan kemudahan teknologi. Salah satunya adalah dengan menabung saham dan belajar investasi.
Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih adaptif terhadap teknologi, tidak terkecuali dalam pemanfaatan teknologi untuk belajar investasi sekaligus menabung saham. Selain itu, situasi saat ini mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik guna mengantisipasi kebutuhan di masa depan.
Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan yang berorientasi pada nasabah telah memberikan kemudahan untuk berinvestasi saham secara aman dan nyaman melalui model aplikasi MOST. Masyarakat dapat menjadi investor saham pasar modal dari rumah dengan melakukan pembukaan rekening efek secara daring (Online Account Opening) dengan tiga langkah mudah, dimulai dengan mengisi data diri, mengunggah dokumen yang diperlukan, serta melakukan tanda tangan digital.
Proses registrasi tersebut hanya membutuhkan waktu 10 menit, khusus bagi nasabah Bank Mandiri. Pembukaan rekening efek di Mandiri Sekuritas dapat dilakukan dengan mengunduh aplikasi MOST di Google Play Store maupun Apple App Store, atau dengan mengakses register.most.co.id.
Masyarakat dapat tetap produktif di masa pandemi dengan menabung saham dan meraih kemapanan di masa depan bersama Mandiri Sekuritas. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Care Center Mandiri Sekuritas di nomor telepon 14032 atau e-mail care_center@mandirisek.co.id.
Baca juga: