Anda ingin memulai investasi saham tetapi bingung akan memilih saham syariah atau konvensional? Bagaimana memilih saham syariah terbaik?
Artikel ini akan membantu Anda mengupas semua perbedaan antara saham syariah dan saham konvensional. Dengan informasi ini, Anda dapat lebih yakin memilih yang terbaik untuk Anda.
Yuk jadi investor syariah. Cari berkah, raih manfaat dengan investasi #serbasyariah di MOST Syariah. Daftar di join.most.co.id/syariah
Perbedaan Fundamental
Secara fundamental, ada tiga hal utama yang akan memisahkan saham syariah dari saham lainnya yang ada di pasar modal Indonesia. Ketiga hal itu antara lain:
(1) jenis bisnis perusahaan
(2) rasio keuangan perusahaan
(3) rasio total pendapatan tidak halal
Jenis Bisnis Perusahaan
Saham syariah memiliki ruang lingkup bisnis yang terbatas karena harus sesuai dengan syariat Islam. Jenis bisnis saham syariah tidak boleh melibatkan kegiatan penipuan, perjudian, pengadaan bunga/riba, pendistribusian barang haram, dan perjualbelian risiko. Sebaliknya, cakupan ruang lingkup bisnis saham konvensional tidak terbatas selama sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
Saham syariah akan tercatat di Daftar Efek Syariah (DES) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diperbarui untuk memastikan tidak ada perusahaan terdaftar yang melanggar prinsip syariah.
Rasio Hutang terhadap Aset
Perbedaan mendasar kedua antara saham syariah dan saham konvensional terletak pada rasio hutang terhadap aset perusahaan. Salah satu kondisi keuangan perusahaan yang menjadi kriteria saham syariah adalah rasio antara total hutang (berbasis bunga) terhadap aset perusahaan yang tidak boleh melebihi 45 persen. Kriteria ini tidak berlaku di saham konvensional.
Rasio Total Pendapatan Tidak Halal
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada rasio total pendapatan tidak halal. Di dalam saham syariah, rasio antara total pendapatan tidak halal terhadap total pendapatan utama perusahaan tidak boleh melebihi 10 persen. Contoh pendapatan tidak halal adalah bunga. Tentu saja, kriteria ini tidak berlaku di saham konvensional.
Di atas adalah 3 perbedaan fundamental antara saham syariah dan saham konvensional. Selain itu, masih terdapat beberapa perbedaan yang akan Anda temui dalam praktik berinvestasi saham.
Baca Juga : Ingin Naik Haji tapi Gaji Pas-pasan? Yuk, Kenalan dengan Investasi Syariah dan Terapkan 5 Tips Ini!
Perbedaan Lainnya
Orientasi Keuntungan
Apabila dilihat sepintas, keuntungan investasi yang diperoleh dari saham syariah maupun konvensional seharusnya sama. Tetapi, Anda mungkin saja mendapati keuntungan dari saham syariah lebih kecil/tidak lebih besar dari saham konvensional. Alasan utama dari hasil investasi yang berbeda ini adalah orientasi yang berbeda antara saham syariah dan konvensional. Saham konvensional berorientasi pada keuntungan dunia saja. Sedangkan, saham syariah juga mempertimbangkan keuntungan di akhirat kelak.
Prinsip Pembagian Keuntungan
Di dalam saham syariah, pembagian keuntungan menggunakan prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa. Sedangkan di dalam saham konvensional, pembagian keuntungan menggunakan perangkat suku bunga.
Hubungan dengan Nasabah
Di dalam saham syariah, hubungan antara perusahaan dan nasabah adalah mitra yang setara dan keduanya berhak menegosiasikan kesepakatan di awal. Sedangkan di saham konvensional, perusahaan memiliki posisi yang lebih dominan khususnya dalam menentukan ketentuan dalam transaksi.
Pengawasan
Saham syariah, selain diatur dan diawasi oleh OJK, juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan ini bertugas mengawasi proses pengelolaan produk keuangan syariah di Indonesia agar sesuai dengan syariat Islam khususnya dengan panduan Dewan Syariah Nasional (DSN). DSN adalah badan yang berwenang mengeluarkan fatwa hukum Islam terkait aktivitas ekonomi dan keuangan. Sedangkan, saham konvensional hanya tunduk pada aturan OJK.
Investasi syariah, solusi investasi aman dan bebas riba untuk capai masa depan yang indah!
Itulah perbedaan antara saham syariah dan saham konvensional. Mana yang Anda lebih sukai,
saham syariah atau konvensional? Apakah benar saham syariah merupakan yang terbaik menurut Anda? Apapun pilihan Anda, MOST dapat membantu Anda mewujudkannya. Aplikasi MOST dari Mandiri Sekuritas memudahkan Anda mempelajari investasi syariah dan konvensional secara gratis dan Anda dapat langsung mempraktikannya di satu aplikasi yang sama.