Sebagian orang beranggapan bahwa investasi saham dan trading saham merupakan hal yang tidak berbeda. Nampaknya anggapan tersebut kurang tepat. Antara keduanya memiliki perbedaan yang bisa dikatakan cukup signifikan, khususnya dari segi konsep, risiko, hingga strategi yang dijalankan. Jika Anda masih awam dalam bidang ini dan bingung memilih mana yang tepat, maka tidak ada salahnya simak ulasan berikut ini.
Perbedaan konsep
Hal yang paling mendasar dari perbedaan investasi saham dan trading saham dapat dilihat dari konsepnya. Investasi saham lebih menekankan pada konsep pembelian saham untuk disimpan kembali dalam kurun waktu yang cukup panjang. Dengan cara ini, dalam jangka panjang Anda berpeluang mendapatkan keuntungan mencapai 2x lipat dari jumlah uang yang Anda investasikan.
Di sisi lain, trading saham berbanding terbalik dengan investasi saham. Di sini, Anda diharuskan membeli saham dan menjualnya kembali dengan segera saat harganya sedang naik. Namun, Anda pun perlu menghitungnya dengan cermat agar bisa menentukan kapan waktu terbaik untuk melepas atau menjual saham yang sudah dibeli demi mendapatkan keuntungan maksimal.
Risiko yang ada
Pada umumnya, risiko dari investasi saham terdiri dari risiko capital loss dan risiko likuidasi. Dalam artian, risiko capital lossterjadi ketika aset atau saham yang dibeli bernilai lebih rendah pada saat dijual kembali. Lalu, untuk risiko likuiditas ialah risiko yang terjadi ketika perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan dibubarkan..
Sementara itu, risiko trading saham cukup tinggi karena para traders tidak bisa menyimpan saham dalam waktu yang lama. Pergerakan pasar tidak dapat diprediksi, bisa saja Anda membeli saham bernilai tinggi hari ini karena harganya turun dan diprediksi akan naik. Namun, tanpa terduga situasi politik dan keuangan global berubah dan itu berdampak pada harga saham turun dan tak tahu kapan berangsur membaik.
Variasi pilihan saham
Saham yang dibeli dalam investasi saham maupun trading saham juga berbeda. Untuk Anda yang ingin berinvestasi saham, maka dapat membeli saham berlapis. Contohnya, untuk saham lapis pertama atau yang dikenal juga dengan istilah blue chip sangat cocok untuk pemula karena risikonya relatif lebih rendah.
Berbeda halnya dengan trading saham. Pada umumnya, saham yang akan dibeli cenderung pada saham lapis dua atau tiga. Bila kondisi pasar sedang baik, maka harganya pun akan melambung tinggi dalam hitungan satu hari. Alternatif lainnya adalah dengan memilih saham yang masuk pada Initial Public Offer (IPO).
Strategi yang dijalankan
Perbedaan berikutnya dari investasi saham dan trading saham terletak pada strategi yang digunakan. Secara umum, perbedaannya dapat dilihat dalam poin berikut ini:
- Strategi Investasi Saham
Investasi saham dilakukan oleh investor saja. Adapun strateginya adalah memperhatikan faktor yang mempengaruhi pergerakan saham. Biasanya, investor tidak ambil pusing mengenai fluktuasi harga. Strategi investasi saham adalah dengan membeli saham emiten yang memiliki kualitas kerja yang sehat dan baik, serta memiliki fundamental yang kokoh.
Oleh karena itu, investor cenderung memilih pada perusahaan yang kuat seperti perbankan. Tidak hanya itu, pemilihan ini juga berdasarkan keuntungan maupun pembagian dividen dalam waktu tertentu.
- Strategi trading saham
Sementara trading saham dilakukan oleh trader yang menekankan strategi berdasarkan pergerakan dan kondisi pasar ketimbang saham yang dibeli. Misalnya saja, ketika pasar saham turun karena ekonomi global dan politik, seorang trader tidak akan terburu-buru masuk pasar saham sampai kondisinya normal kembali.
Lalu, trader akan menekankan pada strategi yang terarah dan jelas. Mereka cenderung tidak akan menahan posisi trading-nya dalam waktu yang cukup lama. Strategi tersebut dijalankan berdasarkan target profit, stop loss, hingga pada rasio risk-reward.
Baca juga:
Manakah yang cocok untuk Anda?
Setelah Anda memahami perbedaan investasi saham dan trading saham, mungkin Anda masih bingung untuk menentukan mana yang cocok dengan preferensi serta kemampuan Anda. Sebenarnya, keduanya sama-sama memiliki keuntungan tersendiri. Terlebih lagi, keduanya mampu memberikan manfaat untuk masa depan Anda.
Dalam menentukan pilihan mana yang cocok, Anda perlu terlebih dahulu memperhatikan kondisi finansial Anda. Bila Anda ingin menjual kembali saham yang dimiliki guna mendapatkan keuntungan, maka bisa memilih trading saham. Namun, jika ingin menyimpannya untuk keperluan di masa depan, pilihlah investasi saham.
Untuk investasi saham, Anda dapat memilih perusahaan yang memiliki reputasi baik seperti Mandiri Sekuritas. Tidak hanya potensi keuntungan yang lebih besar, Anda pun dapat melakukan registrasi dengan mudah dan cepat melalui aplikasi MOST yang dapat diunduh di Google Play Store maupun AppStore. Selamat mencoba!
Baca juga: