Di masa pandemi, investasi saham bisa menjadi alternatif Anda untuk mendapatkan keuntungan atau profit tinggi. Meski begitu, dalam berinvestasi saham diperlukan sebuah metode atau strategi agar mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan analisis teknikal. Pada dasarnya, metode ini menitikberatkan pada pergerakan pasar yang meliputi harga dan volumenya. Berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan bila ingin menggunakan metode analisis teknikal.
Istilah yang harus dipelajari
Bagi masyarakat awam yang ingin berinvestasi saham sebagai investasi di era modern dan menggunakan analisis teknikal, ada baiknya untuk memahami dan memperhatikan istilah yang sering digunakan. Ini merupakan hal penting agar Anda tidak bingung ketika melihat pergerakan di pasar saham. Terdapat tiga istilah yang sering muncul pada saat Anda melakukan analisis teknikal dengan menggunakan tools di antaranya:
- Chart - grafik yang menunjukkan pergerakan harga saham. Biasanya, istilah dalam chart masih dibagi lagi seperti head and shoulder, double tops and bottom, cup and handle, hingga flag and pennant.
- Tren - pergerakan harga atau pasar dalam dunia investasi saham. Tren ini bisa saja dalam satu waktu mengarah pada uptrend dan pada waktu berikutnya bergerak ke arah downtrend.
- Support and resistance - level harga saham. Jika pergerakannya ke atas, maka menuju ke area resistance . Sebaliknya, harga yang turun ke bawah menuju ke area support .
Indikator dalam analisis teknikal
Berikutnya, dalam investasi saham menggunakan analisis teknikal, Anda harus mengetahui pula faktor apa saja yang menjadi indikatornya. Setidaknya, terdapat empat indikator dalam investasi saham yang banyak digunakan, yakni:
- Relative Strength Index (RSI) - indikator yang menitikberatkan pada perbandingan tingkat kenaikan harga saham maupun penurunannya. Biasanya, nilai antara 0-100 digunakan untuk melihat apakah saham berada di tahapan overbought (jenuh beli, nilai >70) atau oversold (jenuh jual, nilai <30).
- Moving Average - indikator yang banyak digunakan trader karena begitu praktis untuk digunakan oleh pemula sekalipun. Indikator ini memudahkan trader dalam melakukan perhitungan rata-rata pergerakan harga saham untuk waktu tertentu.
- Moving Average Convergence Divergence (MACD) - digunakan untuk melihat tren saham yang ada, mengetahui sinyal pasar saham, apakah akan membeli atau menjualnya. Jika nilainya ada di atas nol dan positif, ini artinya dalam kondisi bullish dan merupakan saat tepat untuk melakukan pembelian. Bila pada titik negatif, maka jatuh dalam kondisi bearish yang menjadi momen untuk melakukan penjualan.
- Stochastic - indikator yang dan cara kerjanya adalah dengan melakukan perbandingan titik harga pada saat penutupan terakhir dengan harga terendah maupun tertinggi (0-100). Dalam indikator ini, terdapat dua garis %K dan %D.
Lihat tren, lalu tentukan support dan resistance
Agar investasi saham yang menggunakan analisis teknikal dapat memberikan profit yang tinggi,, di sini penting untuk melihat tren yang sedang terjadi. Para traders biasanya membagi tren dalam tiga jenis, yaitu tren jangka pendek, menengah, hingga panjang. Jika sudah menguasai ketiga tren tersebut, maka trader akan lebih mudah melihat pergerakan dan bisa mengambil strategi yang tepat.
Kemudian, mulailah untuk menentukan support dan resistance. Dengan menggunakan strategi tersebut, dapat dijadikan pedoman maupun peringatan untuk trader dalam melangkah. Misalnya, dengan mencari peluang pada posisi “buy” di wilayah support. Anda juga bisa melakukan hal yang sebaliknya, yakni pada posisi “sell” untuk resistance.
Gunakan Moving Average untuk membantu
Tak cukup hanya mengandalkan support dan resistance saja. Dalam investasi saham, Anda pun perlu menggabungkan analisis teknikal dengan Moving Average. Dalam strategi ini, bila dilihat secara singkat, trader akan melihat apakah tren sedang berubah atau stabil. Moving Average juga bisa digunakan untuk melihat support dan resistance dengan lebih akurat.
Misalnya, ketika Moving Average berada pada posisi atas saat pergerakan harga saham, maka hal itu masuk dalam kategori resistance. Hal itu pun berlaku sebaliknya, jika Moving Average ada pada posisi di bawah pergerakan harga saham, maka ini dikenal dengan support.
Tetapkan stop loss dan target profit
Tips terakhir yang dapat Anda terapkan ialah dengan memulai menetapkan stop loss dan menentukan target profitnya. Ingat, dalam investasi saham, Anda sebaiknya tidak abai dengan beberapa aturan bakunya. Mulai dari reward, risk, hingga ratio dalam menentukan target profit dan stop loss-nya. Ketika menggunakan aturan tersebut, posisi stop loss (risiko kerugian) sebaiknya tidak lebih besar daripada target profit yang ditetapkan.
Saat ini, Anda bisa dengan mudah melakukan investasi saham dengan memilih perusahaan sekuritas terpercaya seperti Mandiri Sekuritas. Dengan Mandiri Sekuritas, Anda bisa menggunakan platform digital untuk membantu investasi saham dengan baik dan lancar. Cukup klik di sini, lalu pilih investasi saham yang paling mudah sesuai kemampuan Anda . Selamat mencoba!
Baca juga: