Sebagian dari investor pemula mengalami kebingungan saat pertama kali mulai berinvestasi. Tidak sedikit yang juga, investor pemulah yang khawatir dengan karakter investasi pasar modal, yaitu High Risk High Return.
Biasanya investor pemula belum memiliki pengetahuan mengenai cara memilih saham yang tepat dan cara mengelola investasi (portofolio management). Dengan keterbatasan tersebut, mereka cenderung ingin meraih keuntungan dalam waktu singkat. Akibatnya, investor pemula membeli saham hanya karena ikut-ikutan. Sehingga pada akhirnya mengalami kerugian yang dalam dengan kondisi likuiditas yang buruk. Selain itu, banyak juga yang mengalami euforia sesaat dari saham yang harganya naik atau bullish, namun menjadi panik saat saham tersebut turun atau bearish.
Lalu, bagaimana solusi investasi yang baik untuk investor pemula dalam memilih saham maupun mengelola portofolionya?
Memilih saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar(big cap) merupakan solusi yang tepat bagi investor pemula. Kapitalisasi pasar merupakan total nilai dari jumlah saham yang beredar dikali harga saham di pasar. Semakin besar kapitalisasi pasar, maka semakin mahal pula perusahaan tersebut dihargai oleh pasar. Dalam berinvestasi, seorang investor disarankan untuk mencermati saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Saham big cap menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sudah dalam siklus bisnis yang matang dan risiko yang lebih rendah, walaupun investor harus membeli saham pada harga yang relatif mahal.
Ada 3 strategi investasi yang dapat dipelajari oleh investor pemula dalam memilih saham Big Cap,
Strategi 1
“Investasi pada 10 Saham Indeks MSCI dengan Modal Rp100 juta”
Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) merupakan indeks yang dibuat oleh Morgan Stanley untuk mengukur performa pasar di area tertentu. Saham-saham yang tergolong dalam indeks MSCI ini merupakan saham yang likuid (mudah dan sering ditransaksikan) dengan jumlah kepemilikan asing yang lebih besar dibandingkan dengan saham lainnya. Saham-saham MSCI dipilih berdasarkan kinerja fundamental perusahaan, likuiditas, dan kapitalisasi pasar yang besar. Saham yang berhasil masuk dalam Indeks MSCI Indonesia tentu akan memberikan efek positif, serta menambah daya tarik bagi saham tersebut. Pasalnya, MSCI menjadi salah satu acuan investor global untuk masuk ke pasar modal Indonesia.
Berikut adalah 10 saham yang tercatat dalam Indeks MSCI Indonesia dengan modal Rp100 juta.
Dari tabel di atas, investor dapat menempatkan dana sebesar Rp80 juta pada 10 saham Indeks MSCI. Sedangkan, sisanya sebesar Rp20 juta dapat dijadikan sebagai dana cadangan untuk akumulasi saham ketika harganya murah.
Strategi 2
“Investasi dengan Modal Rp10 Juta pada 10 Saham Big Cap”
Investor dapat melakukan investasi pada 10 saham big cap yang memiliki harga murah. Investasi dilakukan secara equal weighted, artinya investor dapat membeli 10 saham big cap dengan jumlah dana yang sama, yakni anggaran Rp1 juta pada setiap saham. Perhatikan contoh berikut:
Sisa investasi sebesar Rp1.630.000 dapat dijadikan dana cadangan minimal untuk membeli saham saat harga turun.
Strategi 3
“Investasi pada Reksa Danadengan Modal Rp10 Juta”
Reksa dana merupakan instrumen investasi yang menghimpun dana dari masyarakat untuk ditempatkan dalam portofolio efek yang dikelola oleh Manajer Investasi. Salah satunya jenisnya adalah reksa dana saham.
Perhatikan contoh kalkulator investasi reksa dana berikut ini:
Investor dapat melakukan investasi reksa dana saham dengan seluruh dana yang dimiliki sebesar Rp10 Juta, dalam jangka waktu 2 tahun, nilai investasi masa depan sebesar Rp13,498,588, dengan indikasi return* (per tahun) 20%
Berdasarkan 3 strategi di atas, saham yang memiliki market capitalisation besar (Big Cap) dapat dijadikan acuan dalam berinvestasi bagi investor pemula. Bersama Mandiri Sekuritas, investasi aman, terpercaya sebagaimana terdaftar dan di awasi oleh OJK. Kami selalu ada untuk melayani Anda. Untuk layanan lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Care Center Mandiri Sekuritas di nomor telepon 14032 atau email care_center@mandirisek.co.id.
*Tingkat indikasi return di atas bukan merupakan jaminan atas hasil investasi yang akan diperoleh. Angka tersebut merupakan ilustrasi dalam simulasi investasi berdasarkan rata-rata kinerja produk-produk Reksa Dana.