Dalam dunia pasar modal, kenaikan dan penurunan harga saham merupakan hal yang biasa. Beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi dalam investasi saham ini diantaranya pergerakan kurs rupiah terhadap mata uang asing, kondisi fundamental ekonomi makro, kebijakan pemerintah, hingga proyeksi kinerja perusahaan di akhir tahun fiskal (window dressing).
Window dressing sendiri dikenal sebagai suatu kondisi di mana harga saham akan cenderung menguat di bursa efek atau bursa saham. Fenomena ini umumnya terjadi menjelang akhir tahun. Pada masa window dressing, perusahaan ada di masa rekapitulasi hasil kinerja tahunan.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya window dressing adalah Manajer Investasi. Penguatan investasi saham mengundang Manajer Investasi untuk ikut meningkatkan kinerja portofolio bisnisnya. Manajer Investasi akan mengalami dampak positif, baik dari pengelolaan maupun dalam melakukan investasi saham, sehingga nantinya perusahaan memiliki laporan yang baik untuk nasabah yang memakai jasanya maupun perusahaan itu sendiri.
Investor tertarik memanfaatkan window dressing di akhir tahun ini karena momen menjelang tutup buku dapat mendatangkan efek penguatan saham yang paling besar.
Efektivitas investasi saham saat window dressing dapat dilihat melalui data dari Jakarta Stock Exchange Composite Index di atas, secara historis menunjukkan bahwa rata-rata return investasi saham di bulan Desember pada tahun 1983-2019 sebesar 6,05%, paling besar dibandingkan dengan bulan lainnya.
Data historis ini tentu harus dikombinasikan dengan pilihan investasi saham dengan kondisi fundamental yang baik. Jadi, bagi para investor, tetaplah memerhatikan kondisi emiten sebelum berinvestasi saham.
Berikut ini tips memanfaatkan window dressing dalam investasi saham di penghujung akhir tahun:
- Mempertimbangkan faktor fundamental dari saham yang akan dibeli.
Investasi saham yang memiliki fundamental kuat umumnya memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam pergerakan harga saham pada bursa efek.
- Memilih saham yang menjadi pendorong utama indeks.
Biasanya, saham penggerak indeks adalah saham blue chips atau perusahaan berkapitalisasi besar.
- Konfirmasi dengan analisa teknikal
Artinya, Anda perlu mencari/menganalisis saham yang dalam kondisi cenderung naik.
- Alokasikan dana yang dimiliki secukupnya
Jangan mengalokasikan dana yang tersedia sepenuhnya untuk investasi saham. Alokasikan dana secukupnya saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kesimpulannya, window dressing akan menguntungkan bagi pelaku jual beli saham atau investasi saham, tetapi tidak semua saham memiliki kondisi fundamental yang baik. Jadi, dalam berinvestasi saham, Anda tetap harus memperhatikan faktor lainnya yang memengaruhi pergerakan harga saham.
Baca juga: